Jumat, 23 Desember 2011

Mistake in Love-part 2

“Sel,, kerumah ku yuk,,!”  Ajak Adit ketika mereka pulang kuliah.
”Boleh juga.”
       Sella pun mengikuti Adit menuju kearah parkiran dan Adit mengambil motornya, lalu menyalakannya dan Sella naik ke motor Adit.
”Yuk,, masuk.”Ajak Adit begitu mereka sampai di rumah Adit.
Sella mengikuti Adit masuk ke rumah Adit dan menuju ke ruang tamu. Adit menyalakan tv yang ada di ruangan itu, lalu duduk di sofa tepat disebelah Sella duduk. Mereka hanya diam menatap tv, tanpa ada yang berkata-kata. Lalu Adit merebahkan dirinya di pangkuan Sella.
Sella mengambil bantalan sofa dan meletakkan kepala Adit di atas bantalan tersebut ” Dit,,kamu baringnya pake ini aja y,,,?”
”Kenapa?”
”Gpp”
Adit mengikuti perkataan Sella, tapi baru beberapa saat Adit kembali bangkit duduk di sebelah Sella dan menggenggam tangan Sella, lalu Adit mendekatkan wajahnya ke wajah Sella, seraya ingin mencium Sella. Tapi Sella memalingkan wajah Adit.
”Nggak..!” Kata Sella seraya menjauhkan wajahnya.
”Pelit..!” Adit berbisik ke Sella
”Biarin,,,!” balas Sella
Akhirnya mereka kembali diam dan hanya menatap tv.
”Hi,, Dit,,,!” Sapa seorang cowo yang tiba-tiba datang kearah mereka.
”Dari mana nich,,tumben ke sini?”
“Pengen maen aj.” Balas cowo itu, lalu melihat ke arah Sella “Sella, ya?”
“Iya...!” Balas Sella, binggung karena dia belum mengenal cowo itu.
”Adit cerita banyak tentang kamu.” Kata cowo itu. ”Aku Kevin” cowo yang bernama Kevin itu memperkenalkan dirinya ke Sella. ” Ya,,udah aku pergi dulu,,aku nggak mau menganggu acara kalian,” Kevin meninggalkan mereka. ’Ntar lain kali aja aku datang lagi.”
Sella memandang ke arah Adit dan ingin bertanya ’Apa yang udah Adit ceritain ke Kevin?’
”Sorry,,” Kata Adit sebelum Sella bertanya, seakan akan Adit tau apa yang akan di katakan oleh Sella.
Sehingga Sella mengurungkan niatnya untuk bertanya ke Adit. Walau begitu banyak yang ingin dia tanyakan ke Adit,tapi dia nggak berani. Karena Adit adalah cinta pertama dan pacar pertama buat Sella, sehingga Sella takut akan berbuat sesuatu yang tidak di sukai sama adit. Tapi kebisuan itu adalah sebuah kesalahan yang besar untuk Sella, karena hal itu membuat Sella hanya mengenal Adit sangat sedikit.
Mereka hanya kembali diam dan menatap tv, tapi tiba-tiba Adit mencium pipi Sella.
”Adit,,!” Kata Sella menatap Adit.
Adit hanya tersenyum kepada Sella.
* * *
”Gimana Sel,,kamu dengan cowomu?” Tanya Dina, mantan teman SMA Sella. ketika sella main ke rumah Dina.
”Biasa aj,tapi..........”
”Tapi kenapa ?”
”Dia,,dah berani mau nyium aku.”
“Nyium kamu..? Gila tuch cowo. Bukannya kalian baru jadian? Berani banget.”
”Emank sich aku baru jadian sama dia. Aku aja kaget waktu dia mau nyium aku.”
”Trus gimana, kalian udah kissing?” Tanya Dina penasaran.
”Ehm,,,”Sella, tersenyum.
”Udah ya.”
”Ya,,nggak lah,,gila loe,, masa iya sich.”
”Ya,,kirain dah kissing.” balas Dina ”Kamu tuch serius nggak sich sama dia?”
”Maksudnya?”
”Selama ini kamu kan nggak pernah tuch mau nerima satu pun cowo yang nembak kamu. Tau dech udah berapa banyak cowo yang nembak kamu kemaren-kemaren, tapi semuanya kamu abaikan,koq bisa sich kamu nerima Adit?”
”Nggak tau juga ya. Terlanjur janji kale.”
”Janji? Janji ap?”
”Janji sama diriku sendiri.”
”Maksudnya?”
”Ehm,, aku sempet janji sama diriku sendiri untuk nerima siapa aja cowo yang nembak aku untuk pertama kalinya begitu aku lulus SMA” Kata Sella, malu-malu.
”Loe gila ya,,,koq bisa sich?”
“Nggak tau juga,koq bisa ya, aku ngelakuin itu?”
“Jadi kamu nggak serius sama Adit?”
“Nggak tau juga, aku sich maunya serius tapi kan nggak mungkin.”
“Kenapa nggak mungkin?”
“Kamu kan tau, bosku nggak tau kalo aku jadian sama Adit.”
”Kenapa kamu nggak cerita aja ke bos kamu?”
”Ya nggak mungkinlah.”
”Kenapa nggak mungkin?”
”Ya, untuk saat ini, kayanya nggak dulu dech.”
”Atau kamu suka sama cowo yang kemaren kamu ajak nonton?”
”Siapa? Reno?”
Reno kakak kelas Sella yang baru Sella kenal juga,, tapi Sella sudah sempat nonton sama Reno.
”Iya.Reno.”
”Nggak mungkinlah Reno, kayanya dia nggak ada rasa apa-apa sama aku, lagian aku dah kenal sama Reno jauh sebelum aku jadian sama Adit.”
”T'rus kenapa kemaren kamu bukannya ngajak Adit, malahan ngajak Reno?”
”Soalnya aku dah terlanjur janji sama Reno mau nonton sama dia.”
”O,,,gitu” Balas Dina. ”Tapi kamu sama Adit baik-baik aja kan?’
”Selama ini sich menurut aku nggak ada masalah apa-apa. Tapi menurutku, aku sama Adit Duch jarang banget bicara.”
”Kenapa? Koq bisa?”
”Soalnya aku ga enak sama anak-anak di kelasku, aku kan baru kenal sama adit.”
”Koq ga enak, manknya ada masalah kalau kamu jadian sama Adit?”
”Aku nggak tau juga sich. Aku-nya aja yang merasa kurang enak sama mereka.”
”Trus Adit gimana?”
”Adit sich biasa aja, tapi sekarang Adit mulai suka diem. Jadinya ga asik dech.”
”Kamunya juga kali yang suka ngabaikan dia.”
”Mungkin juga sich. Abis mau gimana donk?”
”Dasar aneh,,,,jadi sebenernya kamu suka ga sich sama dia?”
”Nggak tau juga.” Jawab Sella. ”Aku jadi binggung. Kadang aku ngerasa aku mau putus aja dari dia, tapi terkadang aku nggak mau putus dari dia.”
”Ya,, udah kalau kamu memang mau putus, kamu bilang aja ke dia.”
”Aku mesti bilang apa ke dia?”
”Bilang aja kalau kamu mau putus.”
”Tapi,,,,,,,”
”Tapi kenapa lagi? Kamu suka sama dia?”
”Kan dah di bilang aku nggak tau.”
”Ya, udah kalau gitu kamu putus aja dari dia.” Saran Dina. “Sekarang dia ada dimana?”
“Kalau nggak salah dia lagi jalan sama teman-temannya.’
”Kalau gitu telepon aja, ajak dia ketemuan.”
”Ga,,ah.”
”Kalau gitu kamu sms aja.”
Sella mengambil ponselnya dan menggetikkan sesuatu di ponselnya, lalu menyerahkannya ke Dina. Dina pun menggambil ponsel Sella lalu membaca pesan yang telah di tulis oleh Sella.
‘Sayang, lagi ngapain? Ehm,,,kita putus yuk..?’ Isi pesan Sella.
“Ya,,ampun Sel,,koq masih pake sayang sich. Kamu masih suka ya sama Adit?” Komentar Dina.
“Trus mesti tulis apa donk?”
“Ntar ya, aku edit dulu.” Kata Dina seraya menggetikkan pesan di ponsel Sella. ”Nich.”  Dina menggembalikan ponsel Sella. “Sudah ku kirim.”
“Sudah dikirim?” Tanya Sella, kaget dan sedikit kecewa. “Isinya apa?”
“Kenapa nyesel?” Balas Dina, melihat roman muka Sella yang tiba-tiba berubah. “Udah baca aja.”

Dit, kita putus yuk...! 
Kya x enak jd tmn aj. Gmna?’
sender :Sella

Tit...tit...

from :@d!t
Ok,,,klo km mo x gtu.

Koq gitu sich. 
Km marah y?

”Koq masih di balas Sel, kamu masih sayang sama Adit?” Tanya Dina.
”Bukan gitu,,aku kan nggak enak sama adit.” Balas Sella. ”Kalau dia marah gimana? Aku kan nggak mau buat dia marah sama aku.”
”Duch Sel, kamu nich gimana sich? Katanya mau putus tapi koq masih mikirin perasaannya dia.” Kata Dina. ”Jangan-jangan kamu beneran suka sama dia?”
Tit...tit...
Ponsel Sella kembali berbunyi. Sella segera membuka pesan di ponselnya.

from :@d!t
‘Kemaren aku aktif, 
km x pasif. 
Skr aku pasif, 
kamu minta putus.’

Sory dech,,,skr km dmn? 
Aku mau ngomong. 

Balas Sella.
”Gimana, apa kata Adit?” Tanya Dina, penasaran.
”Nich.” Sella mengoper ponselnya ke Dina.
”Apa nich maksudnya?” Dina mengembalikan ponsel Sella.
”Mungkin karena kemaren-kemaren aku suka cuekin dia.” Balas Sella seraya membuka pesan yang baru masuk.

from :@d!t
Aku lgi jln sma tmn ku.

Y, udh. 
Klo gtu bsk aj d kmps 
aku mo ngomong ma km.
sender :Sella

”Jadi gimana?” Tanya Dina.
”Gimana apanya? Udah dulu ya. Aku mau pulang. Bye..!”
“Kan Belum kelar.”
“Ntar aja dech. Aku masih ada tugas kuliah.”
”Ok,,dech. Hati-hati ya...!”
Sella pun pergi meninggalkan tempat Dina.
* * *
”Jadi nggak, mau ngomongnya?” Tanya Adit ke Sella ketika mereka selesai kuliah.
”Bentar.” Balas Sella yang lagi merapikan bukunya.
Tapi Adit langsung keluar dari kelas.
”Lin,, aku keluar sebentar ya.” kata Sella ke Linda, ketika dia melihat Adit sudah meninggalkan kelas.
”Adit...!” Panggil Sella, tapi Adit masih terus berjalan. ”Adit...........!”
Adit pun berbalik dan menghampiri Sella.
“Kenapa?” Tanya Adit.
“Dit,,kamu marah ya? Sorry....!”
”Itu kan keputusan kamu. Kalau kamu maunya gitu, ya udah.”
”Jadi kamu mau kita putus?”
”Terserah,kan kamu yang maunya seperti itu.” Balas Adit dengan nada sedikit marah.
”Tuch,,kan Adit marah."
”Trus kamu maunya gimana?” Tanya Adit nggak sabar.
”Nggak tau. Kalau kamu?”
”Terserah kamu.” Kata Adit seraya membelai rambut Sella. ”Kamu pikirin aja dulu.”
Adit lalu pergi meninggalkan Sella dan Sella pun kembali ke kelas menghampiri Linda.
Adit sungguh pintar membuat Sella bingung harus berbuat apa? Kasian Sella yang masih lugu, tak mengenal cinta, kini di permainkan oleh sang cinta. Sella begitu binggung merasakan semua yang dia rasakan. Begitu banyak rasa dilema yang dia rasakan terutama untuk terus bersama dengan Adit. Karena Sella bukanlah seorang cewe yang bisa begitu aja jadian sama seorang cowo. Sella sebenarnya suka sama Adit, tapi nggak mungkin bagi Sella untuk mengakui semuanya itu. Karena dia masih blom siap dengan komentar sekitarnya dan tentang orangtuanya yang selalu over protektif serta mengawasi dia dengan setiap cowo yang ada di sekitar dia. Dia masih merasa sebagai seorang anak kecil yang tidak boleh membantah orangtuanya. Walau itu tentang cinta sekalipun.
* * *
Selama tiga hari Sella tidak memutuskan apapun tentang hubungan dia dengan Adit. Sampai Adit yang menghampiri Sella.
”Aq mau bicara.” Kata Adit seraya memegang tangan Sella dan menarik Sella keluar dari kelas.
”Kenapa?”
”Gimana udah dipertimbangkan?” Tanya Adit. ”Mau putus atau terus ?"
”Kamu mau nya gimana?” Tanya Sella kembali.
”Terserah kamu aja.”
Sella hanya diam sejenak. ”Terus aja gimana?”
”Okey,,gitu donk.” Kata Adit seraya membelai kepala Sella dan tersenyum.
Entah apakah keputusan Sella adalah keputusan yang tepat atau Sella hanya masuk ke dalam jebakan cinta dan takut untuk merasakan pahitnya patah hati.
Tapi tetap nggak ada yang berubah dari Sella. Sella tetap takut akan rasa yang tumbuh di hatinya dan yang dia lakukan terus-menerus seakan hanya mempermainkan perasaan Adit. Karena lagi-lagi Sella selalu mengabaikan Adit. Entah apa yang di rasakan Adit. Mungkin Adit akan merasa jenuh dan muak dengan perbuatan Sella yang selalu mengabaikan tentang dia dan seakan selalu menghindar dari dia. 
Tit.........tit.........
Ponsel Sella berbunyi saat Sella lagi belajar di rumahnya. Sella segera meraih ponselnya dan membaca sebuah pesan.

from :@d!t
Lg ap? 

sebuah pesan yang berasal dari Adit.

Lg bljr. Knp?
sender :Sella

from :@d!t
qta putus yuk...!

Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan dan membuat Sella begitu dag,,,dig,,,dug,,,dan segala rasa bercampur baik marah, sedih dan seakan merasakan panas dingin. karena mereka baru jadian selama kurang lebih satu setengah bulan.

terserah.
sender :Sella

hanya kata-kata itu yang Sella tuliskan, dia sudah nggak tau lagi mesti membalas apa?

from :@d!t
key, mksh udh jdi 
pcr yg baik buat aq

mksh jga km dh mau jd pcr aq, 
smga qta msh bisa jd tmn.
sender :Sella
             
THE END

           Kegagalan cinta berasal dari diri sendiri,diri yang takut untuk merasakan cinta itu dan diri yang takut untuk menggambarkan rasa cinta yang tumbuh. Bila takut untuk merasakan cinta dan takut patah hati, jangan pernah biarkan rasa cinta itu tumbuh. Jika kamu memang telah yakin dengan cinta, saat itulah kamu biarkan cinta itu tumbuh dan bersemi dengan indah, dan jangan takut akan rintangan dan masalah yang akan kamu hadapi, karena semuanya dapat terselesaikan, hanya bagaimana cara kamu menyelesaikannya. Karena cinta adalah pilihan, maka pilihlah yang terbaik buat hidupmu.

Mistake in Love-part 1

‘Ntar dech tunggu lulusan baru aku pacaran’ Kata-kata ini yang selalu terngiang dalam ingatan Sella, sehingga dia memutuskan untuk menerima siapapun yang menyatakan cinta pertama kali saat dia lulus SMA untuk jadi pacarnya.
Saat Sella lulus SMA dan masuk ke perguruan tinggi memang cukup banyak cowo yang dekat dengan dia. Dan hal yang ditunggu-tunggunya itu akhirnya datang juga. Saat dia masih menjadi seorang mahasiswa baru dan memiliki teman-teman baru.
“Hai, koq sendirian…!” Sapa salah seorang cowo yang menghampiri Sella yang sedang duduk sendirian di kelas sambil mengotak-atik hp-nya.
Sella menoleh kearah suara itu dan melihat dua orang cowo yang duduk di bangku di depanya, lalu tersenyum.
“Aku Rendy…!” Kata cowo tadi seraya menjulurkan tangganya untuk berkenalan.
“Sella…!” Balas Sella.
Cowo yang duduk disebelah Rendy pun memperkenalkan dirinya kepada Sella, “Adit…!”
“Sella…!” Ulang Sella.
“Koq sendirian masih belum ada temen ya…?” Tanya Adit.
“Ada,,, Cuma pada blom datang, kalo yang laen cuma kenal gitu-gitu aja.”
“Lulusan SMA ?” Tanya Rendia.
“SMA 1.” Balas Sella. “Kalo kamu ?”
“Aku SMA 2.” Jawab Rendy.
“Adit?”
“Aku sama kaya Rendy SMA 2.”
“Pantes kalian saling kenal.”
“Aku pergi dulu ya, kalian ngobrol aja berdua.” Kata Rendy, lalu pergi ke tempat cowo-cowo yang lagi ngumpul.
“Koq kamu nggak ikut dia?”
“Gpp,,, pengen ngobrol sama kamu aja”
“Oh………!”
“Kayanya kamu deket banget sama Fandy,,, cowo kamu ya ?”
“Bukan,,, dia kan temen SMA aku”
“Oh….gitu…!”
“Mank-nya kenapa?”
“Gpp,,, cuma kalian deket banget sich jadi ku kira kamu pacarnya Fandy.”
“Kan temen SMA wajar donk kalo deket.”
“Iya sich…….! Ehm…….boleh tahu nomor telpon kamu ?”
“hm,,,,Boleh…!”
“Berapa ?”
“085246..........”
“Boleh nggak kapan-kapan kita jalan ?”
“Boleh aja,,,, kenapa nggak ?” Jawab Sella, tersenyum.

* * *
Pada suatu malam tepatnya setelah kurang lebih satu minggu perkenalan Sella dengan Adit, tiba-tiba hal yang di sangka Sella terjadi.
Tit….tit... bunyi hp Sella menandakan ada pesan yang masuk, saat Sella sedang belajar.

from : @d!t
Hai,Sel.
lg ngapain?

Isi pesan yang tenyata berasal dari Adit.

Lgi Belajar….! 
knpa ?
sender : Sella

Balas Sela, lalu mengirim pesan tersebut.

from : @d!t
Gpp, pengen sms-an sama km aj
Ganggu g? 
Udh maem,jgn lpa maem lho ntar sakit!

Nggak Ganggu koq, udh.
Km dri ?
sender : Sella

from : @d!t
Udh….! 
Sel, blh g aku lbh dkt dgn km ?

Sella sedikit kaget membaca isi pesan itu, dia merasa kalo Adit ada maksud sama dia, tapi dia pun takut terlalu GR (Gede Rasa). 

Maksud x ?
sender : Sella

Sella membalas sms Adit.

from : @d!t
Lbh dkt dri sekedar tmn! 
Lebih deket di hati!

Isi sms Adit cukup membuat Sella menjadi dag…dig…dug….

Mank,,, bsa y,,,
lbh dkt d hati……?
sender : Sella

from : @d!t
y,bsa donk! 
Jd gmna blh g?

Mank kamu serius….?
sender : Sella 

Balas Sella dengan hati yang masih bergetar dan ada sedikit rasa gembira di hatinya.

from : @d!t
Serius

Bukti x……?
sender : Sella

from : @d!t
Mau bukti?? 
ntar ku buktiin.

“Duh……. Gimana nich, masa aku nerima Adit, aku kan baru kenal sama dia.” Kata Sella pada dirinya sendiri. “Tapi aku kan udah janji bakal nerima cowo yang nembak aku, Duh… aku mesti gimana nich…!” Sella hanya memutar-mutar hp-nya.akhirnya Sella membalas.

Boleh,,,, 
knp g……?
sender : Sella

from : @d!t
Bener,berarti kita dh mulai pacaran ?

Yep…..!
Btw dh dlu y,
aku mo bo2 nich…! 
Dh malem,ngantuk.
sender : Sella

from : @d!t
Iya…Met bo2.

Sella pun meletakkan hp-nya di sebelahnya, lalu pergi ke tempat tidurnya dan berbaring. “Duh……gimana nich besok,,,,? Apa komentar yang lain ya….? Aku kan baru kenal sama Adit….”
Sella semalaman suntuk dengan hati yang masih bergetar binggung memikirkan apa yang akan terjadi besok. Dia sama sekali nggak tau apa ang harus dia lakukan, Apalagi Adit merupakan pacar pertamanya, Ini pertama kalinya untuk Sella mempunyai pacar. Tapi Sella seneng banget dengan perasaan itu.
* * *

“Hai… sayang….!” Sapa Adit yang menghampiri Sella.
“Hai…!”
“Langsung pulang nich?”
“Rencana nya gitu! Kenapa?”
“Mau ku antar?”
“Ehm…. Nggak usah dech,,, aku udah minta jemput.”
“Ok…”
Sella bener-bener bingung dengan perasaannya sendiri, apa dia bener-bener suka sama Adit atau dia nerima Adit cuma karena takut ingkar akan janjinya sendiri ? Terlebih lagi dia sama sekali nggak menceritakan hal itu kepada keluarganya, karena dia sendiri nggak merasa yakin antara hubungannya dan Adit. Terkadang Sella berpikir Adit hanyalah mempermainkan dia karena kalo di pikir-pikir mereka baru kenal selama seminngu dan mereka udah langsung jadian, tanpa tau karakteristik masing-masing.
“Sel,,, aku mau ngomong….!” Kata Adit dan mengajak Sella keluar dari kelas.
“Kenapa Dit…?”
“Kapan nich kita jalan berdua…?”
“Jalan,,,? Terserah sich yang pasti jangan malam.”
“T’rus kapan donk ?”
“Ya…siang.”
“Kalo siang aku nggak bisa, aku kan ngumpul sama temen-temen ku.”
“Sory dech Dit!”
“Ok” Balas Adit, cemberut. Lalu Adit berpaling ingin kembali ke kelas.
“Dit!”Kata Sella seraya memegang tangan Adit.
“Sory ya,,kamu marah ya?”
“Nggak koq!”Balas Adit, tersenyum. ”Kapan kamu bisa kasih tau aku.”
“Bener kan kamu nggak marah ?”
“Nggak,,,aku sabar koq! Adit kan miliknya Sella.” Kata Adit seraya membelai pipi Sella.
* * *
“Sel,,, gpp nich aku jalan sama kamu ?”Tanya Fandy ketika mereka jalan bareng.
“Manknya kenapa ?” Balas Sella.
“Kamu jadian sama Adit kan ?”
“Kata siapa ?”
“Keliatan kali.”
“Apanya yang keliatan ?”
“Buktinya kemaren waktu kamu pulang, kamu bilang ke dia dulu.”
“Masa sich ?” Balas Sella, tersenyum.
“Benerkan kamu jadian sama Adit ?”
“Iya.”
“Sudah berapa lama ?”
“Baru beberapa minggu koq.”
“Koq nggak cerita ?”
“Mank harus ya,,,nggak kan ?”
“Tapi aku kan……” kata-kata Fandy terpotong karena disela Sella
“Banyak yang tau nggak aku jadian sama Adit ?”
“Mana ku tau,,,!” Balas Fandy “Kalian sudah jalan kemana aja?”
”Mau tau aja,,,”
”Koq bisa sich kamu jadian sama Adit?”
”Mank kenapa?
”Gpp,,,tapi...!” lagi-lagi kata-kata Fandy diabaikan sama Sella
”Mank menurut kamu Adit tuch gimana sich...?
”Lho,,,koq nanya sama aku,,kan kamu cewe nya.”
”Tapi aku kan baru kenal sama dia.”
”Trus,, kenapa kamu jadian sama dia?”
”Nggak,,tau,,!” Balas Sella.”Jadi menurut kamu,,Adit itu gimana?”
”Tapi,,ntar kalo aku cerita,,kamu nyeritain ke Adit.”
”Ya,,nggak lah,, mank-nya kenapa sich?”
”Bener nich..?”
”Iya.”Sella Meyakinkan. ”Mank-nya ada apa sich?”
”Kalo menurutku sich,,Adit tuch sedikit nakal”
”Maksudnya?”
”Tampangnya seperti anak nakal.”
”Oh,, gtu. Trus??”
”Ya,, aku nggak begitu tau junga sich,soalnya aku kan nggak dekat sama dia”. Kata Fandy. ”Tapi aku pernah dengar dari Indah kalo,,,”
”Kenapa?”
”Janji jangan bilang ke Adit.”
”Iya,,,”
”Adit pernah menghamili cewe,,”
Sella rada shock mendengar perkataan Fandy tentang hal itu, Tapi Sella tetap memasang muka seakan hal itu adalah hal yang biasa banget.
”Ya,,, tapi aku nggak tau juga sich,,itu bener dia atau nggak?Kalo bukan Adit,,kakaknya yang ngelakuin itu.”
”Mank Indah tau dari mana?”
”Dari Indra teman dekatnya Adit. Adit sendiri yang cerita ke Indra,,tapi mungkin kakaknya.”
”Oh,,,” sella binggung harus komentar apa tentang hal itu, yang ada di benaknya hanya ’masa iya Adit ngelakuin hal itu?Aditkan baik,,nggak mungkin melakukan hal itu,,tapi gimana kalo itu bener? Apa aku perlu tanya ke Adit? Tapi Adit kan nggak pernah cerita apa2?’
”Benerkan kamu nggak akan bilang ke Adit?”
”Tenang aj dech,,,takut banget sich.”
”Bukan gitu aku kan nggak enak sama Adit. Ntar dia ngirain aku macem-macem.”
“Ya,,nggaklah.”
* * *